Pada kesempatan ini kami akan ulas perihal perencanaan vaksin yang harus dilakukan. Pemberian vaksin harus direncanakan terlebih dahulu. Hal ini agar dalam pelaksanaan pemberian vaksin bisa berjalan lancar dan sesuai dengan yang diinginakan.
Perencanaan Vaksin yang Harus Dilakukan
Berikut ini tahapan dalam merencanakan vaksin yang harus dilakukan :
1. Menentukan Target Cakupan
Menentukan target cakupan adalah menetapkan berapa besar cakupan yang akan dicapai pada tahun yang direncanakan untuk mengetahui kebutuhan vaksin yang akan dibutuhkan. Penetapan target cakupan berdasarkan tingkat pencapaian di tiap-tiap wilayah kerja.
2. Menghitung Indeks Pemakaian Vaksin
Indeks pemakaian (IP) vaksin adalah dosis riil setiap kemasan vaksin. Dalam menghitung jumlah kebutuhan vaksin harus diperhatikan beberapa hal, yaitu jumlah sasaran, jumlah pemberian, target cakupan dan indeks pemakaian vaksin dengan memperhitungkan sisa vaksin (stok) sebelumnya.
Kebutuhan = {Jumlah Sasaran x Jumlah Pemberian x Target Cakupan} / IP → sisa stok
Indeks pemakaian vaksin (IP) adalah pemakaian rata-rata setiap kemasan vaksin. Cara menghitung Indeks pemakaian vaksin adalah dengan membagi jumlah cakupan dengan jumlah vaksin yang dipakai.
Rumus: IP Vaksin = Jumlah Cakupan / Jumlah Vaksin yang dipakai
Tabel Dosis kemasan vaksin dan IP
No. | Jenis Vaksin | Jumlah Dosis/Vial | IP |
1. | Hepatitis B | 1 | 1 |
2. | Polio | 10 | 6 |
3. | Campak | 10 | 4 |
4. | BCG | 20 | 4 |
5. | DPT/HB | 5 | 3,5 |
6. | DPT/HB/Hib | 5 | 3,5 |
7. | IPV | 10 | 8 |
8. | DT | 10 | 8 |
9. | Td | 10 | 8 |
10. | TT | 10 | 8 |
Sumber: Kemenkes RI, 2013
Jika ada kegiatan massal dalam pelayanan imunisasi, Anda akan mendapatkan IP vaksin lebih besar dari pada pelayanan imunisasi rutin.
3. Menghitung Kebutuhan Vaksin
- Setelah menghitung jumlah sasaran, menentukan target dan menghitung IP vaksin, maka data-data tersebut dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan vaksin.
- Puskesmas mengirimkan rencana kebutuhan vaksin ke kabupaten/kota untuk dilakukan kompilasi, kemudian diteruskan ke provinsi dan ke pusat (perencanaan secara bottom up).
Rumus menghitung kebutuhan tiap jenis vaksin :
(1) Bayi
Vaksin BCG
⇒ BCG = {Sasaran x Target BCG (95%)} / IP BCG = ….. ampul
Vaksin Hepatitis B
⇒ Hep. B = {Sasaran x Target Hep. B (80%)} / IP Hep. B = ….. Sc
Vaksin Polio
⇒ Polio = {Sasaran x Target [P.1 (95%) + P.2 (95%) + P.3 (90%) + P.4 (90%)]} / Polio = ….. viral
Vaksin DPT-HB-Hib
⇒ DPT-HB-Hib = {Sasaran x Target [DPT-HB-Hib1 (95%) + DPT-HB-Hib2 (90%) + DPT-HB-Hib 3 (90%)]} / IP DPT-HB-Hib = ….. viral
Vaksin IPV
⇒ IPV = {Sasaran x Target [IPV1 (95%) + IPV2 (90%) + IPV3 (90%)]} / IP IPV = ….. vial
Vaksin Campak
⇒ Campak = {Sasaran x Target Campak (95%)} / IP Campak = ….. vial
(2) Anak Batita
Vaksin DPT-HB-Hib
⇒ DPT/HB/Hib = {Sasaran x Target DPT-HB-Hib Batita (90%)} / IP DPT/HB/Hib = ….. vial
Vaksin Campak
⇒ Campak = {Sasaran x Target Campak Batita (95%)} / IP Campak = ….. vial
(3) Anak Sekolah Dasar
Vaksin Campak SD
⇒ Campak = {Sasaran Kelas 1 SD x Target (95%)} / IP Campak = ….. vial
Vaksin DT
⇒ DT = {Sasaran Kelas 1 SD x Target (95%)} / IP DT = ….. vial
Vaksin Td
⇒ Td = {Sasaran Kelas 2 + Kelas 3 SD x Target (95%)} / IP Td = ….. vial
(4) Wanita Usia Subur
Vaksin TT
⇒ TT = {Sasaran WUS x Target TT1 & TT2 + Hasil Skrining (80%)} / IP TT = ….. vial
Demikian informasi mengenai perencanaan vaksin yang harus dilakukan, semoga postingan kali ini berguna untuk sahabat semua. Tolong postingan ini diviralkan supaya semakin banyak yang memperoleh manfaat.
Referensi: